KARANGANYAR – Portalljateng.id | Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., M.M., menghadiri sekaligus memberikan pembinaan dalam acara pementasan sendratari DWIPA #1 (Dwara Manggala MUHI Performing Art) yang digelar di Gedung Wanita Karanganyar, Kamis (4/9/2025).
Acara bertajuk “Dwara Manggala Muhi Inovation Performing Art: Suluking Karang Lakuning Warna” ini menampilkan perpaduan seni tari, musik, dan budaya. Pementasan disutradarai oleh Ryndhu Puspita Lokanantasari, S.Sn., M.Sn., dengan komposer Nurseto Bayu Aji, S.Sn.
Dalam sambutannya, Bupati Rober mengapresiasi kreativitas para seniman muda dan menegaskan bahwa seni dan budaya adalah ruh yang harus terus dijaga serta dikembangkan.
Baca juga: Liputan Pansus Hak Angket di Gedung DPRD Pati, Diduga Wartawan Jadi korban Kekerasan
“Melalui karya seni, kita bukan hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga membangun karakter generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing,” ujarnya.
Pentas kian meriah dengan suguhan Seni Karawitan Kinanthi Laras SMPN 1 Matesih serta Sanggar Seni Pelangi Ngesthi Budhaya Karanganyar yang menambah kekayaan warna budaya dalam acara tersebut.
Sinopsis Sendratari Suluking Karang Lakuning Warna memiliii makna, warna lahir dari refleksi atas potensi dan jati diri Kabupaten Karanganyar. “Suluking karang” dimaknai sebagai keteguhan, kekokohan, serta kekuatan yang menyerupai tebing dan pegunungan Karanganyar yang menjulang abadi.
Baca juga: Pemdes Desa Winong, Kecamatan Pati Lakukan Proses Pengembalian Kelebihan Bayar PBB-P2 Tahun 2025
Sementara “lakuning warna” melambangkan keberagaman warna kehidupan dari seni, budaya, hingga tradisi masyarakat yang terus berpadu secara harmonis.
Melalui gerak tari, penonton diajak menyelami kelembutan kabut pegunungan, kejernihan sumber mata air, hingga riuh semarak tradisi rakyat Karanganyar. Iringan musik yang berpadu antara nuansa Jawa klasik dan sentuhan modern menghadirkan atmosfer sakral sekaligus dinamis sebuah simbol perjalanan Karanganyar dari akar budaya menuju peradaban yang terus berkembang.
Karya ini ingin menegaskan pesan bahwa kekayaan Karanganyar bukan hanya terletak pada panorama alamnya atau kekuatan tradisinya semata, tetapi juga pada semangat masyarakatnya yang mampu menjaga harmoni, merawat keberagaman, sekaligus menatap masa depan dengan penuh inovasi.
Pementasan DWIPA #1 menjadi bukti nyata komitmen insan seni Karanganyar dalam menghadirkan karya yang bernilai, serta menunjukkan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk menjadikan seni dan budaya sebagai bagian penting dalam pembangunan daerah.
Adm/Dees Paino