PATI – Portalljateng.id | Berkedok pihak ketiga, diduga oknum guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Winong Pati menyamu pelayan toko dan menjual bahan (kain) seragam sekolah siswa baru.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa wali murid, pada tanggal 7 Juni 2025, awak media mencoba mengklarifikasi pemilik toko. Namun, pemilik toko nampak kebingungan saat diminta keterangan dan tidak memberi jawaban, Sabtu (14/6/2025) sore.
Dari hasil rekaman video kamera awak media berdurasi kurang lebih 3 menit di dalam toko, nampak adanya aktifitas penjualan bahan seragam yang diduga kuat dilakukan kurang lebih 5 orang oknum guru SMPN 2 Winong.
Baca juga: MTsN 1 Pati Gelar Workshop PM dalam Kurikulum Berbasis Cinta bersama Trainer Nasional
Disisi lain Kepala Sekolah SMPN 2 Winong, Wahyudi, didampingi Wakil Kepala Sarpras (Sarana dan Prasarana) Riyanto, dikonfirmasi portalljateng.id terkait penjualan bahan seragam yang diduga dilakukan beberapa oknum guru, pihaknya berkilah tidak melakukan transaksi penjualan bahan seragam.
“Guru yang berada dalam toko hanya mengumpulkan data-data seperti surat pernyataan dari orang tua kegiatan anak dirumah, karena sekolahan tidak bisa terus memantau, isinya seperti kegiatan beribadah, mengikuti agama apa dan yang lainya,” ucap Wahyudi, Jumat (20/6/2025).
Disisi lain Wakil Kepala Sarpras, Riyanto menambahkan, penjualan bahan seragam pihak ketiga (toko) dengan wali murid tidak ada hubunganya dengan sekolahan, pihaknya hanya memberitahu pembelian kain batik di toko tersebut.
Baca juga: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Wilayah Pati Selatan, Diduga Jual Seragam Sekolah Siswa Baru
Sementara keterangan dari Sukarno, saat diklarifikasi terkait pelayan toko dan keterkaitan dugaan kerjasama atau sewa menyewa dengan pihak sekolah. Selaku keluarga pemilik toko sekaligus mengetahui pendirian dari pertama kali, mengatakan tidak tahu sama sekali kejadian tersebut.
“Setahu saya sampai hari ini hanya menjual alat tulis sekolah dan atribut, kalau jual bahan seragam belum pernah cerita sama sekali dan belum pernah jualan pakaian atau seragam. Selain itu Sampai hari ini juga, orang tua tidak pernah menyampaikan ada karyawan baru maupun perekrutan karyawan,” tutup, Sukarno (23/6/2025).
Adm/Tim