KARANGANYAR – Portalljateng.id | Tahun akademik 2025 menjadi catatan penting bagi Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA). Sebanyak 522 mahasiswa baru resmi bergabung, berasal dari 96 kabupaten/kota di 22 provinsi. Gelombang penerimaan kali ini juga kian berwarna dengan hadirnya mahasiswa asing, yakni empat dari Yaman, satu dari Timor Leste, serta rencana kedatangan mahasiswa asal Madagaskar.
Di hadapan mahasiswa baru, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Fauzan, menyampaikan bahwa kampus memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar mencetak lulusan. Menurutnya, perguruan tinggi harus menjadi motor riset dan inovasi yang memberi solusi nyata bagi masyarakat, sekaligus mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Kita memasuki era disrupsi dan bonus demografi. Kampus tidak boleh berhenti pada publikasi jurnal atau prototipe saja, tetapi harus melahirkan karya yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya, Kamis (25/9).
Baca juga: Empat Siswa MTsN 1 Pati Melaju OMI Tingkat Provinsi
Ia juga menekankan pentingnya adaptasi kampus terhadap karakter generasi muda yang lahir di era digital.
“Mahasiswa sudah terbiasa dengan teknologi. Tugas perguruan tinggi adalah menyediakan ekosistem yang membuat mereka siap hidup dan berkontribusi di zamannya,” imbuhnya.
Fauzan turut menyinggung kiprah Muhammadiyah dalam dunia pendidikan. Menurutnya, keunggulan kampus Muhammadiyah terletak pada sejauh mana kontribusinya dirasakan masyarakat, sesuai prinsip khairunnas anfa’uhum linnas-sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.
Baca juga: Jalin Senergitas, MTsN 1 Pati Sambut Kunjungan Studi Banding MTsN 4 Demak
Wakil Rektor II UMUKA, Sarilan M. Ali, menyebut kuliah umum ini sengaja menghadirkan Prof. Fauzan untuk memberi motivasi kepada mahasiswa baru.
”Kami juga menghadirkan Wakil Bupati Adhe Eliana yang berbagi kisah perjalanan studinya hingga mengantarkan beliau menjadi politisi,” jelasnya.
Sarilan menambahkan, minat calon mahasiswa terhadap UMUKA tahun ini meningkat 37 persen dibanding tahun sebelumnya. Program studi paling banyak dipilih adalah D4 Akupuntur dan Pengobatan Herbal dengan kuota 140 mahasiswa.
”Mayoritas mahasiswa baru juga mendapat dukungan beasiswa, baik berupa keringanan UKT sampai 50 persen maupun melalui skema KIP Kuliah,” tutupnya.
Adm/Hds