PATI – Portalljateng.id | Siswa MTsN 1 Pati berhasil sapu bersih kejuaraan dalam ajang Olimpiade Matematika Inception 2025 yang diselenggarakan oleh MAN Insan Cendekia Pekalongan (ICP). Juara pertama siswa diraih Naufal Alfariqo Herbiana, Hanindya Laily Azzahra sebagai juara kedua dan M. Abdul Fattah menjadi juara ketiga
Ketiganya dinobatkan sebagai juara usai sukses menaklukkan soal-soal Matematika pada Jumat (29/8), di MAN ICP, Kota Pekalongan. Sebelumnya, pada babak penyisihan sebanyak 10 siswa MTsN 1 Pati bersaing dengan 3.076 peserta lainnya. Lima siswa berhasil lolos ke babak final dan tiga di antaranya menyandang gelar juara.
Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat mengucap syukur dan menyampaikan rasa bangga atas prestasi luar biasa ketiga siswanya. Ia mengatakan, dominasi perolehan juara siswanya ini menjadi bukti bahwa MTsN 1 Pati sangat concern terhadap kualitas pendidikan, sehingga madrasah dapat bersanding dengan sekolah umum hebat lainnya, bahkan bisa lebih unggul.
Baca juga: SMPN 2 Gabus Pati Bungkam Saat Dikonfirmasi Jumlah Penerima Seragam Gratis
“Di samping itu, capaian ini juga menjadi salah satu keberhasilan program bimbingan yang dilakukan di MTsN 1 Pati,” ujarnya.
Wahyu mengungkapkan, untuk mencapai hasil gemilang ini, pihaknya melakukan beberapa upaya strategis, antara lain pembentukan tim khusus olimpiade, bimbingan intensif, penyediaan sarana dan prasarana, serta memberikan dukungan penuh kepada para siswa.
“Dengan upaya-upaya yang kami lakukan ini dan prestasi yang ditorehkan oleh anak-anak, kami berharap ini menjadi motivasi bagi yang lain untuk turut berprestasi di bidangnya masing-masing,” harapnya.
Baca juga: 45 Siswa MTsN 1 Pati Ikuti ANBK 2025
Sementara itu, Naufal, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya bahkan merasa tidak percaya bisa meraih juara 1.
“Rasanya senang sekali dan seperti tidak percaya berhasil mendapatkan juara satu,” ungkapnya.
Untuk menghadapi kompetisi, Naufal mengaku fokus pada kedisiplinan dan kegigihan, yaitu dengan meningkatkan intensitas belajarnya, memperdalam pemahaman akan rumus-rumus baru, dan yang paling penting, selalu memanjatkan doa.
“Yang biasa saya lakukan saat akan mengikuti lomba ya di antaranya meningkatkan intensitas belajar, mempelajari rumus-rumus baru, dan pastinya selalu berdoa,” jelasnya.
Perjalanan Naufal dalam berkompetisi tidak selalu berjalan mulus. Menurut penuturannya, ia pernah menghadapi kesulitan, seperti bertemu soal yang sulit, lupa rumus saat mengerjakan, atau bahkan salah menghitung.
”Tantangan pasti ada sih, seperti ketemu soal yang sulit, lupa rumus, dan salah menghitung,” katanya.
Di balik kesuksesan Naufal, siswa yang duduk di bangku kelas VIII ini menyebutkan bahwa dukungan dari berbagai pihak menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus memberikan yang terbaik, seperti dukungan dari Kepala Madrasah, guru pembimbing, orang tua, dan teman-teman seperjuangannya.
”Banyak sekali yang mendukung baik itu dari kepala madrasah, guru pembimbing, orang tua, dan juga teman-teman. Terima kasih yang tidak terhingga kepada semuanya,” katanya.
Mengenai rencana ke depan, Naufal tidak ingin berpuas diri. Ia akan menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus berkembang meraih prestasi yang lebih tinggi.
”Tentu saja, rencana saya adalah terus berlatih dan berlatih, dan berusaha menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.
Adm/Hms