PATI – Portalljateng.id |Mengatasi pencemaran lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati bersama Kodim 0718/Pati, implemetasikan Mikroba PA 63.
Mikroba PA 63 sendiri terbuat dari dari bahan-bahan alami seperti gula aren, kacang hijau, dan daun kelor. Cairan ini digunakan untuk menguraikan unsur hara dalam tanah dan air, mengembalikannya ke kondisi optimal serta mengatasi masalah pencemaran dan juga diklaim dapat meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas air, serta mengurangi bau tidak sedap pada limbah.
Baca juga: Stakeholder Koordinasi Wujudkan dan Pastikan Damai Khidmatnya Hari Raya Umat Nasrani
Kepala DLH Pati, Tulus Budiharjo melalui Kepala Bidang (Kabid) Persampahan dan Pertamanan Henri Setiawan, mengatakan sesuai dengan arahan Bupati Pati, pemberian Mikroba PA 63 hari ini bisa menjadi salah satu solusi persampahan di wilayah Kabupaten Pati.
“Hari ini kita mendampingi Kodim 0718/Pati menyiramkan cairan Mikroba PA 63 di TPA Desa Margorejo, kolam ipal dan tanaman yang berada di Alun-alun simpang lima. Tadi sudah kita siramkan di kolam ipal licid yang semula berbau memyengat setelah kita siram beberapa waktu bau menyengatnya berangsur-angsur hilang,” ucap Henri, Senin (28/7/2025).
Komandan Kodim 0718/Pati, Letkol Arm Timotius Yogi, M.Han., turut serta dalam kegiatan penyiraman secara langsung di MIkroba PA 63 di Alun-alun Simpang Lima Pati, mengungkapkan banyak manfaatnya diantaranya untuk lingkungan hidup, peternakan dan perikanan.
Baca juga: Boby Aditia Putra, Salah Satu Kandidat Bursa Penjaringan Ketua DPC PDI Perjuangan Karanganyar
”Kegiatan sudah kita lakukan dari satu minggu yang lalu, mulai dari sosialisasi ke Babinsa, Koramil untuk diinformasikan ke masyarakat dan memberikan contoh bahwa Mikroba PA 63 sangat banyak manfaatnya,” jelas Letkol Arm Timotius Yogi.
”Kegiatan ini sebagai sumbangsi kita kepada masyarakat Kabupaten Pati, sesuai dengan program Bupati Pati, 1 hektar 10 ton hasil panen, meningkatkan penghasilanya hasil pertanian,” pungkasnya.
Diketahui ada beberapa manfaat Uji Coba Mikroba PA 63 di Lubang Sanitary Land fill (SLF) dan pengolah limbah TPA Sukoharjo antara lain:
1. Mempercepat dekomposisi sampah organik. Mikroba seperti Bacillus, Pseudomonas, dan Trichoderma dalam PA 63 dapat mempercepat penguraian bahan organik (sayuran, sisa makanan, daun, kotoran hewan). mengurangi volume sampah dan memperpanjang usia pakai sel landfill.
2. Mengurangi bau menyengat (gas H₂S, NH₃). Penguraian anaerob yang tidak terkontrol di SLF biasanya menghasilkan bau busuk dari gas hidrogen sulfida (H₂S) dan amonia (NH₃). Mikroba fermentatif seperti Lactobacillus membantu menekan gas bau dan menggantinya dengan asam organik yang tidak berbau tajam.
3. Mengurangi potensi pencemaran lindi (leachate) Lindi di SLF umumnya mengandung senyawa organik terlarut (COD, BOD tinggi). Mikroba PA 63 dapat membantu menurunkan nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) dengan memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang lebih mudah diolah secara biologis.
Adm